MEMBUAT
KEJU DARI SUSU SAPI
Pengampu : Bpk.
WASIS SUHARTO S.si
Disusun oleh :
1.YOLANDA PUTRI
2. KHORI ARSYIZI HAKIM
KEMENTRIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MADRASAH
ALIYAH NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN 2012
Kata
pengantar
Puji
syukur kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat
rahmat,nikmat
dan hidayah-Nya kita mampu menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta
salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw,
sahabat serta pengikutnya yang setia. Laporan yang berjudul “Membuat
keju dari susu segar”
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas ekstrakurikuler KIR(karya
ilmiah remaja).Dalam
penulisannya, penyusun mengalami beberapa kendala..Penyusun sadar
bahwa laporan ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan.Oleh
karena itu, penyusun memohon maaf atas kekurangan tersebut. Penyusun
juga senantiasa membuka tangan untuk menerima kritik dan saran yang
membangun agar
kelak penyusun bisa berkarya lebih baik lagi.Harapanpenyusun.Semoga
laporan ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sragen
Oktober,2012
Penyusun
1.JUDUL
PERCOBAAN
Membuat
keju dari susu segar
2.TUJUAN
PERCOBAAN
Mengetahui
metode pembuatan keju
3.DASAR
TEORI
1 Keju
Salah satu hasil aplikasi bioteknologi
menggunakan mikroba adalah dairy
product atau produk susu. Contohnya
adalah keju. Keju (diambil dari bahasa
Portugis queijo)
adalah makanan padat
yang dibuat dari susu sapi, kambing, domba,
dan mamalia
lainnya. Sebenarnya, keju telah ditemukan sejak dulu. Sebagian besar
orang menduga bahwa keju pertama kali dibuat di daerah Timur Tengah.
Menurut sebuah legenda Arab, seorang pengembara berkelana dengan
kudanya sambil membawa susu dalam tempat minumnya. Setelah beberapa
jam, ternyata susu itu telah terpisah menjadi gumpalan putih dan
cairan berwarna pucat. Hal tersebut disebabkan oleh tempat minum yang
terbuat dari perut sapi muda mengandung enzim yang dapat
menggumpalkan susu, cahaya matahari yang terik dan gerakan kuda
selama berkelana. Tanpa mengetahui hal itu, si pengembara mencicipi
cairan dan gumpalan itu, dan menganggap rasanya enak. Ada juga yang
meyakini bahwa keju telah dinikmati bangsa Sumeria di Mesopotamia
beberapa tahun sebelum Masehi. Sebuah gambar di bangunan pemujaan
dewi Ninchursag menunjukkan bahwa pada masa itu keju telah
diproduksi. Sementara legenda Yunani mengatakan bahwa keju ditemukan
oleh Aristaeus, anak dari Dewa Apollo dan Cyrene. Pada masa kerajaan
Romawi, pembuatan keju mulai berkembang dengan keahlian dan
pengetahuan yang tinggi. Mereka telah menemukan berbagai cara
pembuatan dan pematangan, sehingga jenis keju semakin banyak dan
bervariasi. Dalam Abad Pertengahan, keju banyak dikembangkan di
biara.
Dalam
dasar teori lainya Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan
memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau
koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan
bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari
proses tersebut nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan
dengan berbagai macam cara. Dari sebuah susu dapat diproduksi
berbagai variasi produk keju. Produk-produk keju bervariasi
ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur, metode
pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan
pengawetan. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah
sapi. Air susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada
beberapa tipe keju lokal.
Makanan
ini dikenal di seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di
daerah sekitar Timur Tengah. Meskipun tidak dapat dipastikan kapan
keju pertama kali ditemukan, menurut legenda keju pertama kali
ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pengembara dari Arab.
Keju
memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti protein,
vitamin, mineral,
kalsium, dan fosfor namun juga lemak dan kolesterol yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi secara
berlebihan. Besaran kandungan lemak dalam keju tergantung pada
jenis susu yang digunakan. Keju yang dibuat dengan susu murni
atau yang sudah ditambah dengan krim memiliki kandungan lemak,
kolesterol dan kalori yang tinggi. Keju sangat bermanfaat karena kaya
akan protein, terutama bagi anak kecil karena mereka membutuhkan
protein yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa.
2.
Kandungan Gizi
Keju
harus selalu disajikan bersuhu ruangan dan bukan keju dingin langsung
dari lemari pendingin Hanya keju yang bersuhu ruanganlah yang dapat
mengembangkan rasanya dengan baik. Hal ini tidak berlaku pada keju
yang tidak melalui proses pematangan. Keju harus dipotong sebelum
penyajian agar keju tidak menjadi kering.
1.
Lemak
Lemak
memberikan rasa dan tekstur yang unik pada keju. Kandungan lemak pada
keju berbeda-beda pada satu jenis keju dengan yang lainnya. Keju
segar memiliki kandungan lemak hingga 12%.Sedangkan kandungan lemak
pada keju yang sudah dimatangkan berkisar antara 40-50%.
2.
Protein
Keju
memiliki kandungan protein sebesar 10-30%. Protein ini didapatkan
dari kasein yang dimodifikasi. Saat proses pematangan, protein
dipecah menjadi oligopeptide dan asam amino. Proses ini berpengaruh
terhadap struktur dan rasa dari keju. Proses degradasi protein
disebut proteolisis dan karena proses inilah maka protein menjadi
mudah dicerna.
3.
Mineral
Keju sangat kaya
akan kalsium, fosfor dan seng. Satu ons keju mengandung sekitar 200ml
kalsium. Kandungan kalsium pada keju akan berbeda, tergantung pada
apakah keju tersebut dikoagulasi menggunakan
enzim atau asam. Keju yang dikoagulasi menggunakan enzim mengandung
kalsium dua kali lebih banyak dibandingkan dengan yang menggunakan
asam. Keju juga kaya akan sodium,
karena penambahan garam saat proses pembuatannya.
4.
Vitamin
Saat susu murni
digunakan untuk membuat keju, vitamin A dan D yang larut dalam lemak
tinggal pada dadih. Namun, banyak vitamin yang larut dalam air yang
hilang terbawa air dadih. Hanya sekitar seperempat dari
riboflavin (vitamin B2) dan seperenam dari tiamina (vitamin B1) yang
tinggal pada keju Cheddar, sedangkan niasin, vitamin B6, vitamin B12,
biotin, asam pantothenic, dan folat terbawa bersama air dadih.
5.
Laktosa
Kandungan laktosa
pada keju sangatlah kecil, yaitu berkisar 4.5-4.7%.Hal ini
dikarenakan dalam prosesnya sebagian besar laktosa dalam susu keluar
bersama air dadih dan yang tersisa diubah menjadi asam laktat saat
proses pematangan. Karena itu, keju merupakan makanan yang aman
dikonsumsi oleh orang yang memiliki intoleransi laktosa dan penderita
diabetes.
4.
ALAT DAN BAHAN
- Susu segar 1 Liter
- Jeruk lemon 3 buah
- Panci
- Kompor
- Saringan
- Pengaduk5.TATA LAKSANA PERCOBAAN
- Masak susu dalam panci dan terus diaduk sampai mendidih. (susu harus terus diaduk agar tidak hangus atau lengket)
- Diaduk terus menerus selama ± 15 menit
- Setelah mendidih api dimatikan,panci masih terletak diatas kompor
- Adonan masih tetap dalam proses diaduk
- Lalu didiamkan beberapa menit
- tidak lupa ditetesi larutan asam dari jeruk lemon dengan kapasitas 3 sendok teh
- Aduk secara rata dengan sendok dan biarkan di atas kompor selama 5-10 menit.
- ditunggu Hingga terjadinya penggumpalan atau koagulasi (susu akan terpisah menjadi endapan atau zat padat dan bagian cair)
- Setelah endapan telah benar-benar terkumpul padat di bagian atas, maka koagulasi telah sempurna
- Endapan diambil, dengan sendok secara hati-hati agar tidak pecah dan menyebar kembali ke dalam Bagian cair
- Terakhir adonan Keju disaring agar endapan atu zat padat dapat terpisah dengan bagian cair
- Keju siap disantap
6.HASIL PENGAMATAN- HasilSusu Segar
Bentuk
Gumpalan Lembek
Bau
Bau khas susu
Warna
Putih Susu
Rasa
Asam dan Hambar
Lama Koagulasi
± 10 Menit
7. PembahasanKeju merupakan salah satu hasil makanan terfermentasi yang berasal dari susu. Oleh karena itu, pembuatan keju adalah contoh aplikasi mikrobiologi dalam bidang pembuatan makanan. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan keju, serta mengetahui pengaruh macam susu (susu segar dan susu pasteurisasi) pada bentuk, warna, bau, dan rasa keju. Prinsip kerjanya adalah menggunakan mikroba untuk memfermentasikan susu dan memecah protein sehingga dihasilkan keju. Bahan utama yang digunakan dalam percobaan ini adalah susu hewan, yaitu susu sapi. Dalam pembuatan keju digunakan susu hewan karena mengandung protein susu, yaitu kasein sehingga dapat dipecah dan diendapkan. Susu sapi yang digunakan berupa susu sapi segar.Langkah pertama susu segar dituangkan kedalam panci lalu direbu hingga mendidih tak lupa disaat proses merebus pastikan adonan keju selalu diaduk,setelah mendidih api dimatikan agar proses koagulasi sempurna. Setelah didiamkam, susu akan terpisah menjadi endapan dan bagian cair. Endapan mengumpul di bagian atas, sedangkan bagian cair terletak di bawah. Apabila endapan telah benar-benar terkumpul padat di bagian atas, artinya koagulasi telah sempurna dan keju siap dipanen. Lamanya koagulasi sempurna untuk tiap jenis susu berbeda. Pada percobaan ini, susu segar terkoagulasi sempurna setelah ± 10 menit.Setelah terpisah sempurna, Endapan dapat diambil. Pengambilan Endapan dilakukan dengan sendok secara hati-hati agar tidak pecah dan menyebar kembali ke dalam Bagian cair. Untuk mengurangi kadar air dari Endapan, dilakukan penyaringan. Endapan diambil, lalu diletakkan di atas saringan kecil yang dilapisi kain tipis (saputangan). Endapan diaduk sedikit agar airnya keluar.Setelah itu Bagian cair dibuang.Dari Percobaan ini dapat diketahu bahwa Keju mentah yang berasal dari susu segar mempunyai rasa asam khas susu.dalam percobaan kali ini Susu segar tidak mengalami proses pengawetan dan penambahan bahan lain sehingga masih murni. Oleh sebab itu rasanya masih asli karena benar-benar hanya berasal dari susu saja.
8.KESIMPULANDari praktikum pembuatan Keju yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :- Proses pembentukan keju meliputi 3 langkah proses penting, yaitu pengasaman, koagulasi, dehidrasi.9.DAFTAR PUSTAKA
Diah Aryulina, Choirul Muslim, Syalinaf Manat, Endang Widi Winarmi. 2009.Biologi 3 : SMAdan MA untuk kelas XII.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar